Friday, January 23, 2009
Apartemen bersubsidi MT Haryono
Masih belum jadi sih, mau coba? Banjir ga ya?
Baru tahu kalau busway pakai persneling otomatis
Lalu apa hubungannya dengan supir busway perempuan? Ya itu tadi, saking intense-nya aku mengamatinya sampai aku sadar bahwa tangan kiri sang supir tidak berpindah dari setir saat busway meninggalkan halte.
Sunday, January 13, 2008
Berapa kali kuning telur?
Aku (A) : Iya, kenapa?
I : Beserta kuning telurnya?
A : Ya iyalah, that's the best part!
I : Kamu tau ngga kuning telur itu menempati level bahaya paling tinggi
untuk kandungan kolesterol?
A : Mm.. baru tau tuh
I : Berapa kali kamu makan telur?
A : Sekitar 1-3 kali sehari
I : Kamu tau berapa batas aman konsumsinya?
A : Ga
I : Yah... maksimal 3 kali lah...
A : Fiuh... berarti aku masih aman lah ya
I : ...seminggu
A : #$*&^*?!!
Monday, January 07, 2008
What is freesex?
Dokter (sambil memeriksa) : "Bapak (melakukan) freesex ya?"
Pasien (muka tersinggung) : "Enak aja! Saya selalu bayar, dok!"
Saturday, December 15, 2007
Sama-sama pencuri
Di sebuah tivi swasta minggu lalu dibahas sebuah topik yang masih cukup hangat, yaitu mengenai pengklaiman Malaysia terhadap budaya-budaya Indonesia. Yang menarik perhatian saya adalah saat dibeberkan mengenai tingkah laku Indonesia sendiri dalam hal pembajakan hak cipta, seperti penjualan dvd/cd bajakan yang menjamur dimana-mana.
Narator mengucapkan bahwa Indonesia juga mencuri, tapi kenapa marah-marah kalau miliknya dicuri orang lain (baca: Malaysia)? Sembari itu, di layar tivi ditampilkan lapak-lapak tempat penjualan dvd/cd bajakan. Untuk sesaat, sebagai rakyat Indonesia yang meskipun tidak menjual barang bajakan (tapi membeli :D), saya merasa tersindir sekaligus setuju dengan pernyataan narator tersebut. Namun beberapa detik berikutnya, hati kecil saya merasa ada yang janggal dengan apa yang diucapkan narator tersebut. Tapi saya masih belum menemukan apa itu.
Baru setelah beberapa menit, ahaa! Saya menyadari kejanggalan tersebut. Apakah itu? Secara implisit, narator memberitahu bahwa Indonesia tidak ubahnya seperti Malaysia, yaitu sama-sama pencuri. Saya setuju dengan pendapat bahwa kedua bangsa tersebut sama-sama pencuri. Namun bila disamakan (bahwa Indonesia sama saja dengan Malaysia), saya tidak setuju. Sama sekali tidak setuju dan sangat keberatan.
Indonesia mencuri dengan cara membajak, yaitu melakukan penggandaan hasil karya orang lain secara ilegal kemudian memperoleh keuntungan finansial dari penjualannya. Pemilik hak cipta merasa dirugikan karena orang-orang memilih membeli hasil bajakan ketimbang karya aslinya (dengan alasan lebih murah). Sedangkan Malaysia mencuri dengan cara mengklaim bahwa hasil karya orang lain adalah hasil karyanya sendiri. Tidak ada yang digandakan, tidak ada yang dijual seperti cd/dvd bajakan, namun keuntungan tetap didapat (keuntungannya apa saja, silakan pikir sendiri atau googling :)).
Semua pembeli cd/dvd softwarebajakan tahu Windows milik siapa (baca:Microsoft). Semua penikmat lagu tahu bahwa lagu ini milik siapa. Itu karena kita tidak pernah mengklaim bahwa Windows punya kita. Kita tidak pernah mengklaim apa-apa. Tapi kalau sampai ada jawaban “Malaysia” untuk pertanyaan “Dari manakah tari reog berasal?” dan “Dari manakah lagu Rasa Sayange berasal?”, itu sangat berbeda dengan dan lebih kejam daripada pembajakan cd/dvd yang kita lakukan. Saya akui bahwa meskipun sama-sama bersalah atas tuduhan mencuri, tapi Malaysia menempati level lebih “parah” daripada Indonesia.
Monday, August 09, 2004
opposite-poles
dan kapan kamu merasa sangat jelek ?
Kapan kamu merasa dirimu superior ?
dan kapan kamu merasa inferior ?
Kapan kamu merasa dirimu orang yang paling beruntung di dunia ini ?
dan kapan kamu merasa dirimu orang yang paling sial di dunia ini ?
dan kapan2 yang lain ...
ada ide ?
minder sama istri
kalo seumpama istrimu juga kerja, gimana perasaanmu jika istrimu lebih banyak menghasilkan uang/gaji daripada dirimu ?
merasa minderkah dirimu ?